Thursday 22 March 2018

Kulineran di Kota Solo

- Dina Review -





Reviewers aku dimana nih?, yaaa aku ada di kota Surakarta alias kota Solo. Kali ini aku mau ngereview kulineran di kota yang bikin kangen terus. Setelah perjalanan panjang naik kereta api, sampailah aku di setasiun Purwosari. Hari menjelang malam dan ampuun laparnya perutku, setelah sepanjang jalan mencari tempat makan aku menepi di warung seafood tepi jalan Selamet Riyadi.
Banyak menu tertulis disitu, ada kepiting, udang, cumi, ikan kakap, hingga tumis kangkung sebagai pelengkap. Jenis sambal bumbunya pun ada saus lada hitam, saus padang, saus mentega dan saus tiram, khusus cumi sama udang bisa digoreng tepung. Untuk minumnya aku pilih es teh manis aja.
Akhirnya aku putuskan memilih menu tumis kangkung, kepiting saus padang dan udang saus tiram.
Seafood di Jalan Slamet Riyadi





Yang pertama sampai dimejaku adalah es teh manis, aku aduk-aduk dan pas diminum woww rasa tehnya sedap aku suka ada aroma melatinya, manisnya juga pas.
Selanjutnya datanglah nasi dan kobokan 😀 untuk cuci tangan ya.... kemudian tumis kangkung hadir didepan mata, aromanya wangi amat menggoda. Tapi aku belum mau menyentuhnya sebelum udang dan kepiting hadir bersama  hingga akhirnya tibalah mereka dimejaku, sampai aku bilang woww...sebab aromanya dan ketauan banget ekspresi lapernya aku 😄
Seafood di Jalan Slamet Riyadi
Kangkungnya sedap, udangnya empuk, manis, lembut dan sausnya juga sempurna. Kepitingnya pun bikin lupa nasi, sebab terlalu fokus bukain cangkangnya sampai dapat dagingnya kaya dapetin harta karun aja 😍 waahhh serius nih sedap banget. Hingga yang tersisa tinggal cangkang kepiting, cangkang kepala udang dan beberapa batang kangkung. Alhamdulillah kenyang nih reviewers dan dari beberapa menu yang aku pesan totalnya seharga Rp 100.000 pas.





Masuk hari kedua, sekitar pukul 12 siang aku mencari salah satu kuliner khas Solo yang ngehits di internet yaitu Selat Solo Mbak Lies. Dengan rute yang mudah dijangkau akhirnya sampailah aku di sana. Kesan pertama, woww unik banget.. Mataku dimanjakan oleh hiasan guci-guci cantik, pernak-pernik serba unik dan antik terbuat dari bahan keramik, kayu dan bahan-bahan alam lainnya.
Di bagian depan terdapat guci khusus cuci tangan, bukan menggunakan kran tapi airnya diambil menggunakan siwur kalau dalam bahasa sunda tuh, semacam gayung dari batok kelapa yang unik banget. Meja depan besar-besar, kursinya dari keramik. Dan yang aku lihat disitu tempatnya ibu-ibu, bapak-bapak, keluarga besar makan bersama, wowww seru sekali melihat mereka bisa menikmati suasana makan seperti itu. Sedangkan aku memilih duduk lesehan saja, hingga datang mas pramusaji memberikan daftar menu. Aku harus menulis namaku eh.., tulis nama mejaku dan ceklis menu apa aja yang aku pilih 😀 lengkap amat kan.

Selat Solo Mbak Lies
Aku pilih menu andalannya yaitu Selat Solo bistik daging dan minumnya jus alpukat.
Sembari menunggu, pramusaji menyodorkan piring berisi Sosis Solo, risols dan kue lainnya. Kalau reviewer mau tinggal pilih terus bayar nanti (bukan bonus nih inget), ada juga kacang mede goreng, emping dan kerupuk udang. Sambil nunggu pesanan datang aku ngemil kacang mede dulu aja lah ya biar gak kelaperan amat. Gak begitu lama tibalah Selat Solo didepan mataku, waahhh kesampaian juga dalam hati tuh, pengennya lompat-lompat kegirangan 😍 kemudian datang jus alpukat wow ada ice cream diatasnya.
Selat Solo Mbak Lies
Mari makan, setelah aku photo (harus) kemudian baca do'a (wajib) dan mulai menikmatinya. Kesan pertama melihat Selat Solo datang dihadapan aku, wah kayanya dikit nih porsinya. Dan ternyata aku salah, karena isinya yang komplit dengan gizi yang lengkap juga pastinya, ada kentang, wortel, tomat, buncis, selada, daging bistik, pindang telur dan disiram dengan kuah manis gurih yang full rempah, sungguh diluar dugaan ternyata porsinya benar-benar membuatku kenyang 😰 kok bisa ya. Aku yang tukang makan pun merasa puas banget, mungkin karena gizinya yang lengkap jadi langsung padat duperutku. Untuk jus alpukatnya sedikit super sweet jadi bikin aku makin manis aja kayanya nih 😘 semua dah abis saatnya aku bayar ke kasir. Ehh unik juga tempat kasirnya, ada meja kecil mirip meja taman, disekelilingnya dipenuhi pernak pernik guci dan boneka keramik yang keren-keren, dan totalnya aku bayar seharga Rp80.000.





Next ada yang namanya trancam, wow...amazing kan.
Trancam
Isinya ada nasi dan sayuran fresh semua nih, ada timun, tauge, daun katuk, seledri, dan lain lain lain, kasih kelapa berbumbu, sangat segar. Oke nih buat kamu yang lagi diet, dan yang bosen sama makanan serba gurih berlemak, recommanded nyobain trancam.
Berikutnya, ada sate kere. Katanya sate kere ini berkisah dari masa sulit dahulu kala, hingga muncul ide bikin sate tapi dari bahan yang hemat yaitu tahu gembos sama tetelan.
Sate kere
Hmm..tapi rasanya gak sekere namanya, gak main-main ini sedapnya. Sate kere yang aku beli ini posisinya ada di Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, bumbu kacangnya pas rasanya, aroma kencur sama jeruk limaunya ada, pedas gurih, manis asinnya pas. Beneran gigitan pertama aku langsung tercengang, woww enak banget, harganya pun bersahabat kisaran Rp 10.000 aja tuh.
Sayangnya baru sempet segitu dulu kulineran aku di Solo karena waktunya yang memang mepet, jika ada umur, rezeki, kesehatan dan izin dari Allah nanti dilanjut lagi ke kulineran yang lainnya. Tunggu aku ya di Solo 😍
Thank's for join 💖

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung, silahkan tinggalkan komentarmu di sini ^_^